Rawa  adalah bagian permukaan pada bumi yang selalu basah, karna tergenang oleh air dan juga karena kekurangan aliran, atau juga bagian permukaan bumi yang lebih rendah dari daerah di sekitarnya. Ekosistem ini juga bukan merupakan ekosistem buatan. Ekosistem ini biasanya yang akan di tumbuhi oleh tumbuhan-tumbuhan yang tidak bisa atau kesulitan jika tumbuh di daerah perairan atau daerah daratan. Ekosistem rawa memiliki ciri ciri antara lain suhu rendah, kadar garam rendah, penetrasi cahaya yang kurang, dipengaruhi iklim dan cuaca disekitar, dan memiliki tumbuhan seperti jamur, gulma, dan alga, yang berfungsi sebagai produsen, serta memiliki ikan air tawar yang dapat dijadikan sebagai sumber pangan protein hewani.
Pada ekosistem ini, akan ada banyak sekali komponen pendukung yang ada. Karna, ekosistem ini yang berada di dua unsur yang sama-sama besar, maka juga komponennya akan beragam pula. Komponen yang ada pada ekosistem ini tidak akan bergantung pada satu unsur, tetapi percampuran antara kedua unsur tersebut. Berbagai komponen yang ada pada ekosistem ini yang tidak bergantung pada satu unsur itu lah, yang menjadikan ekosistem ini menjadi ekosistem yang didiami berbagai variasi komponen. Meskipun, komponen-komponen yang ada tidaklah berbeda jauh dengan yang lainnya. Komponen yang ada pada ekosistem ini sama juga seperti yang ada pada ekosistem yang lainnya. Bergantung pada dua poin besar komponen, yakni komponen abiotik dan juga komponen biotik. Komponen abiotik adalah komponen yang tidak hidup atau benda mati, sedangkan untuk komponen biotik adalah komponen yang merupakan mahluk hidup.
Komponen abiotik pada ekosistem ini juga sama seperti yang ada pada ekosistem lainnya. Terdiri atas suhu, udara, cahaya, tanah, batu dan hal-hal lainnya yang tidak bernafas. Sedang untuk komponen biotiknya  menyangkut seperti ganggang, eceng gondok, katak, belalang, dan segala mahluk hidup yang mendiami rawa tersebut.
Organisme dalam Ekosistem Rawa :
·         Plankton, terdiri alas fitoplankton dan zooplankton; biasanya melayang-layang (bergerak pasif) mengikuti gerak aliran air.
·         Nekton, hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan.
·         Neuston, organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempat pada permukaan air, misalnya serangga air.
·         Perifiton, merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat pada tumbuhan atau benda lain, misalnya siput.
·         Bentos, hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas, misalnya cacing dan remis.

Walau Indonesia memiliki ekosistem rawa yang relatif luas tapi ketika ancaman yang mengganggu eksistensi rawa ini tidak tertangani seperti meningkatnya berbagai pembangunan di sekitar wilayah pesisir, konservasi kemanfaatan –budidaya perairan, pembangunan tempat perdagangan dan perumahan, serta pertanian- menjadi penyebab berkurangnya sumber daya rawa dan beban berat bagi ekosistem rawa yang ada. Dengan adanya eksploitasi yang tinggi terhadap ekosistem rawa, dan dengan adanya anggapan tentang rendahnya nilai ekonomis dari suatu rawa memacu terjadinya konversi ekosistem rawa yang pada akhirnya menyebabkan kerusakan ekosistem rawa tersebut.
Kerusakan ekosistem rawa harus dapat dicermati dan diperhatikan secara mendalam. Karena dengan adanya kerusakan ekosistem rawa selalu diikuti dengan permasalahan-permasalahan lingkungan, diantaranya terjadinya aberasi pantai, banjir, sedimentasi, menurunnya produktivitas perikanan, sampai terjadinya kehilangan beberapa pulau kecil. Karena dengan kerusakan ekosistem rawa berarti hilangnya bufferzone (daerah penyangga) yang berfungsi untuk menjaga kestabilan ekosistem pesisir, pantai dan daratan. Ancaman lainnya langsung yang paling serius terhadap hutan rawa pada umumnya diyakini akibat pembukaan liar lahan bakau untuk pembangunan tambak ikan dan udang.
Tapi sekarang proses interaksi dan ketergantungan pada ekosistem rawa mulai pudar karena sikap manusia yang hanya mementingkan dirinya sendiri dan ekonominya semata tanpa memperhatikan ekosistem disekitarnya.

Baik dalam rantai makanan maupun jaring-jaring makanan, terdapat beberapa istilah yang harus kita kita ketahui yakni :

a.         Produsen
Merupakan kelompok pertama dari rantai makanan yang biasanya terdiri atas tumbuh-tumbuhan hijau, yang mengkonversi sebagian energi dari matahari (melalui fotosintesis) melalui molekul-molekul organik yang digunakan dan disimpan dalam jaringannya. Pada ekosistem air, produsen utamanya adalah alga, sering dalam bentuk uniseluler yang membentuk fitoplankton.
b.         Konsumen
Merupakan hewan-hewan yang memakan tumbuhan hijau dan juga yang memakan satu sama lain. Konsumen primer adalah herbivora yang memakan tumbuh-tumbuhan produsen primer. Konsumen sekunder memakan konsumen primer, dan diikuti oleh konsumen tersier, kuartener, dan seterusnya dalam rantai makanan. 
c.         Dekomposer (pengurai)

Terdiri atas bakteri, jamur (fungi), tumbuhan atau hewan yang memakan organisme mati dan melepaskan zat-zat organik yang dihasilkan dari organisme itu ke rantai makanan.


Jaring-Jaring di dalam Ekosistem Air Tawar